Gardu tiang trafo (GTT)
11. Pengertian
Gardu Trafo tiang
Gardu Trafo Tiang (GTT) adalah merupakan salah satu komponen
instalasi tenaga listrik yang terpasang di jaringan distribusi. Berfungsi
sebagai trafo daya penurun tegangan dari tegangan menengah ke tegangan rendah,
dan selanjutnya tegangan tersebut disalurkan ke konsumen. Mengingat fungsi dan
harga trafo tersebut cukup mahal bila dibandingkan dengan peralatan distribusi
lainnya, maka pemeliharaan preventif yang dilakukan secara intensif, dengan kriteria
pemeliharaan yang jelas untuk setiap komponen GTT dan ditangani oleh tenaga
yang terampil dengan peralatan yang memadai agar pemeliharaan tersebut berjalan
dengan efektif.
Gardu Tiang Trafo(GTT) berlokasi dekat dengan konsumen, trafo dipasang pada tiang
listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan trafo dan
sistemnya, GTT dilengkapi dengan unit-unit pengaman yang ditempatkan pada
Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR) Trafo daya step down berfungsi
untuk menurunkan dari tegangan menengah 20kV ke tegangan rendah 380/200 V(referensi
tegangan trafo 400/231 V).
2.
Komponen-komponen
utama GTT:
- Transformator : berfungsi sebagai trafo daya merubah tegangan menengah (20kV) menjadi tegangan rendah (380/200)Volt.
- Fuse Cut Out (CO) : Sebagai pengaman penyulang, bila terjadi gangguan di gardu (trafo) dan melokalisir gangguan di trafo agar peralatan tersebut tidak rusak. CO dipasang pada sisi tegangan menengah (20kV)
- Arrester : sebagai pengaman trafo terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh sambaran petir dan switching (SPLN se.022/PTS/73)
- NH Fuse : sebagai pengaman trafo terhadap arus lebih yang terpasang pada sisi tegangan rendah (20kV), maupun karena beban lebih.
- Grounding Arrester : Untuk menyalurkan arus ketanah yang disebabkan oleh tegangan lebih karena sambaran petir dan switching.
- Grounding Trafo : Untuk menghindari tegangan lebih pada phasa yang sehat bila terjadi gangguan satu phasa ke tanah maupun yang disebabkan oleh beban tidak seimbang.
- Grounding LV Panel : sebagai pengaman apabila terjadi arus bocor yang mengalir pada LV Panel.
- Isolasi : sebagai penyekat antara bagian bertegangan dengan tidak bertegangan. Digunakan sebagai isolasi tegangan listrik antara kawat dengan tiang.
Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
atau Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) 20kV. Karena tegangan masih tinggi
belum dapat digunakan untuk mencatu beban secara langsung, kecuali pada beban
yang didesain khusus. Ditribusi primer merupakan saluran yang akan mensuplay ke
Gardu Tiang Trafo(GTT), unit peralatan yang termasuk sisi primer, sbb:
- Saluran sambungan (jamper) dari SUTM ke unit trafo
(Primer Trafo)
- Cut Out (CO)
- Ligthning Arrester (LA)
- Saluran masukan
- Saluran Sambungan dari SUTM ke Unit Trafo
Besar arus sambungan SUTM menuju ke
saluran trafo distribusi sisi primer dihitung berdasarkan besar kapasitas daya
trafo terpasang.
2. Cut Out
Cut Out berfungsi untuk opersai dan
sebagai unit trafo, cara kerjanya sebagai berikut:
- Membuka dan menutup saluran ke GTT, untuk
mengoperasikan harus memakai tongkat khusus (stick) dan prinsip kerjanya
seperti sakelar
- CO sebagai pengamanan trafo atau GTT, karena unit CO
dilengkapi dengan Fuse Link dan akan bekerja atau putus apabila
dilewatioleh arus listrik yang lebih besar dari kapasitasnya
- Proses putusnya Fuse Link, bias disebabkan karena:
- SUTM terkena surja petir dan merambat pada saluran
masukan GTT.
- Pada saat ada gangguan hubung singkat pada saluran ke
trafo atau pada unit trafonya.
- Saluran pengahantar dari SUTM ke CO memakai kabel
jenis NYAF.
Besar kapasitas CO tergantung dari
besar Fuse Link, dan besar Fuse Link harus disesuaikan dengan daya trafo, dan
berfungsi sebagai pengaman(seperti pada fuse atau sekering). Apabila terjadi
gangguan pada unit trafo maka fuse link akan putus, dan bisa diganti. Besar
fuse link dari PLN adalah 3, 6, 10 A., karena disuaikan dengan besar kapasitas
Trafo Distribusi milik PLN.
3. Ligthning Arrester (LA)
Lightning Arrester (LA) digunakan
untuk pengamanan SUTM terhadap gangguan tegangan lebih surja petir, system
pemasangan LA, sbb:
- LA dipasang antara SUTM dan CO
Apabila SUTM terkena gangguan surja
petir, maka arus gangguan akan diamankan LA dan selanjutnya disalurkan ketanah.
- LA dipasang setelah CO
Apabila SUTM tersambar surja petir,
maka arus gangguan akan diamankan CO lebih dan arus sisa gangguan akan
diamankan lebih lanjut oleh LA..
terimakasih banyak gan aas infonya
BalasHapussalam dari kami www.rajalistrik.com
sip
BalasHapussip
BalasHapusMaaf cuman bertanya neh, jika ground peralatan di gabung dgn ground LA, aapakah tidak lebih berbahaya, terhadap peralatan.
BalasHapusGTT sangat aman jika kita langsung menyentuh tegangannya😉😉😉
HapusTentu saja tidak
BalasHapusContoh Jenis x1 dalam JTR ada Kak
BalasHapus