RESISTOR
Resistor adalah komponen dasar elektronika
yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam suatu
rangkaian.Resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan
karbon.Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan
dengan simbol Ω (Omega).
MACAM-MACAM RESISTOR
A) RESISTOR
TETAP
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan
yang tetap tidak bisa di ubah-ubah. Resisto batas kemampuan daya misalnya : 1/6
w. 1/8 w. ¼ w, ½ w, 1 w, 5 w,
* Macam-Macam
Resistor :
-Metal Film Resistor
-Metal Oxide Resistor
-Carbon Film Resistor
-Ceramic Encased Wirewound
-Economy Wirewound
-Zero Ohm Jumper Wire
-S I P Resistor Network
B) Variabel Resistor(Potensio)
Besar resistansi bisa di
ubah– ubah dengan cara memutar tuas potensio Seperti yang
tercantum dari namanya, memiliki sebuah terminal tahanan yang dapat diubah
harganya dengan memutar dial, knob, ulir atau apa saja yang sesuai untuk
suatu aplikasi.berikut ini adalah gambar variable resistor
*Macam-Macam Variabel
Resistor :
1. Potensiometer
Potensiometer merupakan variable resistor yang
paling sering digunakan. Pada umumnya, potensiometer terbuat dari kawat atau
karbon. Potensiometer yang terbuat dari kawat merupakan potensiometer yang telah
lama lahir pada generasi pertama pada waktu rangkaian elektronika masih
menggunakan tabung hampa (vacuum tube). Potensiometer dari kawat ini
memiliki bentuk yang cukup besar, sehingga saat ini sudah jarang ada yang
memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini, potensiometer lebih
banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun lebih kecil, namun dengan
resistansi yang besar. Gambar di baeaw adalah potensiometer yang terbuat dari
bahan karbon.
2. Potensiometer Geser
Potensiometer geser sama dengan potensiometer yang telah
dibahas di atas. Perbedaannya adalah cara mengubah nilai resistansinya. Pada potensiometer
yang di atas, cara mengubah nilai
resistansinya adalah dengan cara memutar gagang yang muncul keluar. Sedangkan,
untuk potensiometer geser, cara mengubah nilai resistansinya adalah dengan cara
menggeser gagang yang muncul keluar. Bentuk dari potensiometer geser dapat
dilihat pada gambar di bawah.
3. Trimpot
Trimpot adalah kependekan dari Tripotensiometer. Sifat dan
karakteristik dari trimpot tidak jauh beda dengan potensiometer. Hanya saja,
trimpot ini memiliki ukuran yang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
potensiometer. Perubahan nilai resistansinya juga dibagi menjadi 2, yakni
linier dan logaritmik. Huruf B yang tertera pada trimpot menyatakan perubahan
nilai resistansinya secara logaritmik, sedangkan huruf A untuk perubahan secara
linier. Untuk mengubah nilai resistansinya, kita dapat memutar lubang tengah
pada badan trimpot dengan menggunakan obeng. Berikut ini adalah contoh gambar
trimpot :
4. NTC dan PTC
NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient) merupakan resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan temperatur di sekelilingnya. Untuk NTC, nilai resistansi akan naik jika temperatur sekelilingnya turun. Sedangkan, nilai resistansi PTC akan naik jika temperatur sekelilingnya naik. Kedua komponen ini sering digunakan sebagai sensor untuk mengukur suhu atau temperatur daerah di sekelilingnya. Bentuk NTC dan PTC dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
4. LDR
LDR (Light Dependent Resistor) merupakan
resistor yang nilai resistansinya berubah jika terjadi perubahan intensitas
cahaya di daerah sekelilingnya. Pada prinsipnya, intensitas cahaya yang besar
mampu mendorong elektron untuk menembus batas – batas pada LDR. Dengan
demikian, nilai resistansi LDR akan naik jika intensitas cahaya yang
diterimanya sedikit atau kondisi sekelilingnya gelap. Sedangkan, nilai
resistansi LDR akan turun jika intensitas cahaya yang diterimanya banyak atau
kondisi sekelilingnya terang. LDR sering digunakan sebagai sensor cahaya,
khususnya sebagai sensor cahaya yang digunakan pada lampu taman. Bentuk LDR dapat
dilihat pada gambar di dibawah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar